ilha@uinkhas.ac.id (0331) 487550

MENGUAK MAKNA "MATAN" DALAM BENTUK AKTUALISASI ORGANISASI DI PROGRAM STUDI ILMU HADIS

Home >Berita >MENGUAK MAKNA "MATAN" DALAM BENTUK AKTUALISASI ORGANISASI DI PROGRAM STUDI ILMU HADIS
Diposting : Senin, 24 Jul 2023, 09:55:40 | Dilihat : 767 kali
MENGUAK MAKNA "MATAN" DALAM BENTUK AKTUALISASI ORGANISASI DI PROGRAM STUDI ILMU HADIS


(Jember 27-28 Mei 2023) seperti yang pada umumnya kita pahami bahwa ‘’matan’’ adalah sebuah kata yang ditujukan pada ilmu hadits, yaitu sebagai objek atau inyi pokok pembahasan dalam sebuah hadits. Namun pada metaphor kali ini makna matan digunakan sebagai bentuk aktualisasi yang dikombinasikan berbagai rangkaian acara dan diperuntukkan kepada mahasiswa ilmu hadits secara keseluruhan.
‘’MATAN’’ Malam Ta’aruf dan keakraban begitulah istilah yang digunakan oleh pengurus Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadits untuk menyatukan dan mengharmoniskan mahasiswa ilmu hadits dari satu angkatan ke angkatan yang lainnya. Acara ini secara struktural adalah program kerja dari departemen public relation selaku bagan dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Ilmu Hadits dan bertanggung jawab dalam menyatukan dan mengharmoniskan mahasiswa Ilmu Hadits. Namun hal ini menjadi nilai nilai yang wajib dan selayaknya dilaksanakan oleh setiap individu mahasiswa ilmu hadits kendatipun terikat dengan struktur.
Acara MATAN alias Malam Ta’aruf dan keakraban ini dilaksanakan oleh pengurus Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadits dan di selenggarakan di Pantai Asmara yang terletak di kecamatan Ambulu kabupaten Jember pada tanggal 27-28 Mei 2023. Acara ini dikonsep dengan semeriah mungkin dan sehangat mungkin, mengingat bahwa tujuan utama pengurus dalam kegiatan tersebut adalah upaya mengharmoniskan mahasiswa ilmu hadits, selain itu juga memiliki tujuan yang mutlak yaitu menyatukan emosional antar individu mahasiswa ilmu hadits.
Pun tema yang diangkat merupakan hasil analisa berbagai aspek argoritma yaitu,’’TAMASSAKUU; Menilik Keganjilan Fakta Dengan Nilai Sabda Keharmonisan’’ jika dibedah tema tersebut adalah:’’Tamassakuu’’ ialah bentuk amar dari kata tamassaka-yatamassaku yang artinya berpegang teguhlah kalian!!. Sedangkan makna dari ‘’Menilik Keganjilan Fakta’’ ialah ikhtiar awal bagi struktur untu lebih jeli dan juga lebih peka dengan keadaan sosial yang terjadi di sekitar, baik itu scara teoritis maupun secara praktis. Ada banyak hal yang terjadi di sekitar mahasiswa ilmu hadits dan justru itu disalahpahami dengan berbagai penafsiran yang salah, missal jargon ‘’kekeluargaan’’ yang kerap digunakan sebagai identitas yang mutlak, sejatinya didalam nya agar tidak ada problem yang berlarut larut dalam komunal mahasiswa ilmu hadits. Sedangkan makna yang terkandung dalam kalimat ‘’Nilai Sabda Keharmonisan’’ ialah bentuk penyelesaian diri dengan tenang dan terkomunikasikan secara jelas, nilai nilai dari sebuah keharmonisan adalah bentuk akhir yang aktual untuk memecahkan segala bentuk ketimpangan ketimpangan yang terjadi dalam diri mahasiswa ilmu hadits secara khusus. Dalam agenda ini juga melatih kreatifitas karena mereka diminta untuk menampilkan kreasinya yang telah dipersiapkan untuk kedepan sehingga menumbuhkan sikap percaya diri juga dalam dirinya.
Dalam rangkaian acara tersebut pengurus juga melibatkan para senior dari angkatan pertama sampai angkatan 2020 untuk menemani acara tersebut dalam forum sarasehan, begitu juga dengan ORMAWA di fakultas Ushuluddin, adab dan humaniora. Para peserta juga kita berikan forum dalam diskusi pembentukan ketua angkatan guna sebagai stakeholder dalam angkatan mahasiswa ilmu hadits khususnya angkatan 2022. Dengan adanya acara matan ini pengurus berharap besar terhadap seluruh mahasiswa ilmu hadits untuk selalu besinergi dalam hal apapun baik secara teoritis mauun praktis, dan bisa memberikan perubahan baru dan formulasi baru yang membangun bagi habituasi mahasiswa ilmu hadits yang lebih baik dan lebih progresif. Mengingat bahwa ilmu hadits memiliki basis keilmuan yang luas dari segi literasi maupun dalam segi akademisi dengan seideal mungkin. Wallahu a’lam bi showab.

;